Korupsi Memacu Emosi
Tikus berdasi, sudah merajalela. Apakah
korupsi sudah menjadi budaya? Saya rasa
iya. Jika sudah menjadi budaya maka akan sulit untuk memberantasnya. Bagi
rakyat Indonesia kata-kata Korupsi sudah tidak asing lagi ditelinga mereka. Pejabat-pejabat
yang seharusnya menjadi panutan bagi rakyat banyak telah merusak kepercayaan
publik.
Perbuatan yang mereka lakukan melawan
hukum, memperkaya diri sendiri, merugikan ekonomi negara. Dimana peran
pemerintah yang seharusnya perbuatan ini tidak pernah ada? Lemahnya ketertiban
hukum! Sistem hukum di Indonesia harus dibenahi karena masih banyak yang belum
maksimal.
Apa alat yang dapat memberantas
korupsi? Hukum? Hukum hanya tulisan diatas kertas yang tidak dapat mencegah
korupsi. Masyarakat indonesia telah enak dengan korupsi. Hukum tidak
mencerminkan Negara ini, sedangkan korupsi telah mendarah daging.
Rasa malu yang telah hilang
didalam diri mereka para koruptor, semakin bangga untuk melakukan korupsi. Inilah
salah satu bukti nyata dari hukum di Indonesia yang tidak memuaskan. Sungguh tidak
pantas menjadi panutan masyarakat. Permainan yang sangat halus yang
dipermainkan para koruptor.
Tak pantas para koruptor
mendapatkan hukuman yang lebih ringan dibandingkan dengan maling ayam. Si koruptor
senang, rakyat kecil geram! Ini menjadi suatu kebiasaan dan tidak dianggap lagi
sebagai perbuatan korupsi.
Semoga saja para apatur selanjutnya
lebih sadar hukum. Bertugas dengan sepenuh hati. Mempunyai hati yang bersih. Bukan
yang punya uang yang berkuasa!
Komentar
Posting Komentar