Kasus Promosi yang Tidak Beretika

NAMA           : ANNISA RAFIDA
NPM               : 11213152
KELAS          : 4EA11

       I.            PENDAHULUAN

PEMBASMI NYAMUK HIT MULAI DITARIK

PT Megasari Makmur, produsen HIT menarik seluruh produknya yang mengandung pestisida berbahan aktif berbahaya klorpirifos dan diklorvos mulai Kamis kemarin. Produk obat antinyamuk yang ditarik berbentuk cair dan semprot.
Dari pemantauan SCTV di sebuah supermarket, Jumat (9/6), produk tersebut sudah tak dipajang. Pihak manajemen mengaku langsung menarik HIT begitu ada permintaan dari PT Megasari Makmur. "Begitu dapet e-mail (surat elektronik) langsung kita tarik," ujar Meiyanti, sales marketing pasar swalayan tersebut.
Namun penarikan produk tersebut ternyata belum merata. Sejumlah toko di Jakarta masih menjual bebas produk obat nyamuk HIT yang mengandung bahan aktif berbahaya itu. Selain belum mengetahui adanya perintah penarikan, mereka tak mau merugi jika produk yang laku keras itu tak ditarik produsennya sendiri. Hal serupa dijumpai di Pasar Kasih, Naikoten di Kupang, Nusatenggara Timur.
Penggunaan klorpirifos dan diklorvos pada obat nyamuk HIT ditemukan setelah Badan Pupuk dan Obat-obatan pihak Departemen Pertanian melakukan inspeksi mendadak ke PT Megasari Makmur di kawasan Gunungputri, Bogor, Jawa Barat. Deptan memberi waktu dua bulan untuk menarik produk tersebut. Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, PT Megasari terancam sanksi berupa denda sebesar Rp 2 miliar dan atau kurungan penjara lima tahun.

    II.            TEORI

Pengertian Iklan
Iklan atau periklanan menurut Kotler didefinisikan sebagai segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Hal ini berarti bahwa iklan memegang peranan penting dalam mempromosikan produk yang hendak dijual, selain dengan metode pemasaran personal selling.

Fungsi Iklan
Fungsi iklan dibagi kedalam 2 jenis:

1.      Fungsi Informasi
Hal ini berarti bahwa suatu iklan menjelaskan perihal/servis, keadaan dan fitur. Maksudnya adalah iklan menjelaskan tentang fungsi utama dan fungsi atribut dari suatu produk tersebut. Contohnya, suatu iklan yang mempromosikan sebuahhandphone akan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa handphonetersebut memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi, sedangkan fungsi atributnya berupa fitur-fitur yang ditawarkan agar calon pembeli tertarik untuk membelinya, seperti handphone tersebut dilengkapi dengan OS Android terbaru, kamera dengan kualitas yang lebih baik, dan lain-lain.
2.      Fungsi Persuasif
Fungsi ini lebih menekankan dalam membujuk orang agar membeli produk atau jasanya (promosi). Jadi bisa dikatakan bahwa fungsi ini tidak memiliki keterkaitan dengan kualitas produk tersebut. Fungsi jenis ini banyak ditemui di berbagai tempat penjualan produk, seperti mall. Implementasi dari fungsi ini antara lain dapat berupa diskon, beli 2 dapat 1, jika membeli suatu produk, maka akan mendapat produk pelengkapnya, dan masih banyak lagi jenis promosi yang dapat dilakukan penjual untuk menarik masyarakat agar membeli produknya.

Iklan yang Tidak Etis
Kualitas iklan tidak hanya dinilai dari isi dan kreatifitasnya saja, tetapi juga dinilai dari apakah iklan tersebut telah mematuhi kode etika bisnis yang berlaku dalam dunia pemasaran. Berikut ini beberapa kriteria iklan yang tidak etis:
·         Iklan tersebut dengan sengaja memberikan informasi mengenai produk yang tidak sesuai dengan kondisi yang nyata dari produk tersebut. Hal ini menyebabkan konsumen mendapatkan ekspetasi atas produk yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Akibatnya, ketika membeli produk tersebut, kebanyakan konsumen akan merasa tidak puas atas apa yang didapatkan ketika membeli produk tersebut.
·         Iklan yang isi atau kreatifitasnya menyesatkan dan menjerumuskan konsumen. Kejadian ini sering terjadi pada iklan yang memasarkan produk rokok, minuman keras, dan produk-produk lainnya yang memperoleh persepsi yang seragam dari masyarakat.  Contohnya iklan rokok. Sudah sering dijumpai iklan yang memiliki isi bahwa dengan merokok, orang menjadi lebih tenang dan percaya diri. Atau iklan kondom, yang memiliki efek tidak langsung yaitu menyerukan konsumen untuk lebih sering melakukan hubungan seks.

Selain itu, suatu iklan dikatkan etis atau tidak, bisa dinilai dari 3 hal berikut, yaitu:
1.      Maksud si pengiklan
2.      Isi Iklan
3.      Keadaan publik yang dituju

 III.            ANALISIS

Untuk kasus produk obat nyamuk HIT ini juga sangat memprihatinkan. bahan-bahan seperti pestisida, bahan aktif berbahaya klorpirifos dan diklorvos ini sangat merugikan para konsumen yang memakai produk hit. Selain itu kasus ini juga sudah pasti merusak nama baik dan menghilangkan kepercayaan masyarakat untuk membeli kembali produk ini. tentunya PT Megasari Makmur sudah selayaknya bertanggung jawab atas kelalaiannya atau mungkin kesengajaannya yang sangat membahayakan konsumen. untuk ke depannya mereka harus lebih memperhatikan keselamatan konsumen dan merevisi kembali komposisi produk mereka. jangan hanya demi profit dan uang namun mengesampingkan keselaatan konsumen.

 IV.            REFERENSI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis CSR (Corporate Social Responsibility) PT DANONE AQUA TBK

Jenjang Sosial

Pencemaran Lingkungan dan Etika Bisnis