TERLALU INDAH
7 Januari, Sabtu
sore Aku berjalan menuju rumahku bersama Salsa. Dengan bersuarakan sandal jepit
yg Aku pakai. Tiba-tiba ada rasa untuk merebahkan tubuhku sejenak. Seiring dengan
rasa itu, ku percepat langkahku sesampainya dirumah.
“Ara…?” Tanya Salsa.
Suara belas kasihan.
“Apa Salsa!!”
Jawab Ara.
Tidak ada jawaban
lagi. Kami berdua sibuk dengan Blackberry masing-masing. Entah apa yg kita
lakukan. Dengan senangnya dan tersenyum sendiri ketika memainkan Blackberry.
Keadaan rumah hanya ada Aku dan Salsa. Semua keluarga sedang pergi berlibur.
Dan Aku hanya menjaga rumah.
“Ara, aku BT
Single.” Ujar Salsa.
“Sabar… Salsa!
Oiya, kamu mau gak sama senior Aku? Namanya Restu. Orangnya katanya si kece.
Kalo mau kamu invite aja ni pin-nya! Tapi Aku gak temenan di contact bbm Aku!”
“Terus gimana aku
bisa liat orangnya? Kamu aja gak temenan Raaa…” Tanya sedih Salsa.
“Eh tapi Aku masih
save pin-nya diya kok. kamu invite nih!!”
“Ah gamau ah, kamu
aja yg invite, nanti aku liat dari contact kamu!” Tertunduknya Salsa.
“Yaudah ni
sekarang Aku invite. Nanti kamu liat orangnya ya.” Jawab Ara tertawa.
“Salsa, udah di accept ni sama Restu. Coba ni
kamu liat orangnya, kece kaaan?? Hahahaha” Sambil ngasih hape ke Salsa.
“Oh ini… lumayan
deh. Eh dia bbm nih (makasi ya udah invite)” Ujar Salsa.
“Yaudah kamu
terusin aja bbm-annya” Kata Ara.
“Aku jawab ah
(sama-sama ya).. tuhkan dia malah nanyain kamu Raaa” Ujar Salsa dengan muka
sedih.
“Masa sih? Yahkan Aku
jadi seneng kalo kaya gini hehe” Jawab Ara.
i'm happy!!!!! |
Aku tertawa
bahagia. Senior itu selalu terbayang dibenakku. Pribadinya yg ku kenal baik.
Nama lengkapnya adalah Restu Adri Wardana, senior dikampusku. Ia senior program
Hubungan Masyarakat. Tetapi sungguh tidak masuk akal. Kok, Restu bisa masuk
kedalam fikiranku. Ketika Aku sadar Aku jauh berbeda dengan panji. Senior
berbadan tinggi itu.
Sementara itu,
malam semakin larut, semakin sunyi. Aku mulai diselimuti getaran-getaran cinta.
Seumur-umur, baru sekarang ini, Aku diselimuti perasaan yang amat terdalam. Hari
pun terus berjalan, tanpa tersadar Aku semakin dekat dengan Restu. Dia yg selalu
menemaniku, yg selalu membuatku ceria.
“Raaa.. bukannya
kamu yg mau ngenalin Restu ke aku yaa? Kenapa jadi kamu sekarang yg deket
banget gini. Inisih ngasih gratisan, tapi dapet gratisan lagi haha” Bercandanya
Salsa.
“Gatau nih Sa..
seneng ajah bisa deket sama Restu, senior yg Aku kagumi dari dulu. Maaf ya
SalsaJ” Jawab Ara.
Ketika senior itu
menyelimuti fikiran ku. Hari-hariku menjadi terasa sangat menyenangkan. Restu
termasuk pribadi yang tidak akan membuka hatinya dengan mudah kepada orang yg
baru diya kenal. Waktu begitu cepat berjalan, satu minggu sudah berlalu. Belum
cukup untuk menyatukan 2 hati Restu dan Aku.
“Ka Ika? Aku takut
terlalu berharap dengan Restu!” Ujar Ku.
“Jangan Raaa…
awal-awal si pasti seneng sama yg baru karena factor cowok kita cuek atau gak
perhatian kaya yg baru Raaa… kita kan belum tau sifat aslinya, emang kamu mau
dari 0 lagi kalau sama yg baru” Nasehat Ka Ika.
“Itu yg Aku
fikirin Ka Ika” Jawab Ara dengan menangis.
Please, Aku tidak
ingin terlalu lama dalam keadaan seperti ini. Aku ingin kamu mendengarkan suara
hatiku yg selama ini aku simpan. Berhari-hari aku menunggu, ada hasrat Aku
mendahului menyatakan cintaku. Tetapi ini semua tidak pantas, seorang cewe
menyatakan cintanya kepada seorang cowo. Semoga tidak ada kata terlambat.
“Sebenernya
hubungan kita itu apa? Temen? Sahabat? Apa Pacar? Kita sayang-sayangan.
Mestinya kita pacaran kan!!” Tanya Ara.
“Iya aku ngerti
kok, saat ini kita jalani saja dulu seperti ini, bukannya aku belum mau kasih
kepastian ke kamu, Cuma biar kita sama-sama tau gimana kita, jangan terlalu
terburu-buru ya. Percaya sama aku. Jadi untuk saat ini belajar saling ngerti,
sama saling hargai perasaan masing-masing aja ya.” Jawab Restu terhadap Ara.
“Mungkin memang Aku
yg terlalu agresif. Maafkan Aku ya RestuJ” Kata Ara.
“Besok malam aku
jemput” Ajak Restu.
“Oke” Jawab Ara.
Selasa malam, Aku
dijemput Restu dirumahku. Aku diminta untuk menemani mengerjakan tugas kampusnya.
Tiba-tiba Aku diajak kesesuatu tempat, jauh dari rumahku. Tidak ada yg
terfikirkan didalam benakku apa yg akan Restu lakukan pada malam itu.
“Kamu mau hubungan
kita seperti apa? Aku masih ragu sama kamu!” Ujar Restu.
“Ragu kenapa?? Aku
single sekarang.” Tertunduk Ara.
“Beneran? Yaudah
sekarang kita pacaran ya.” Jawab Restu.
“Iya Restu SayangJ” Jawab Ara dengan muka bahagia.
Hujan pun
menghalangi perjalanan pulang Aku dengan Restu malam itu. Hujan pun semakin
malam semakin deras. Tubuhku menggigil kedinginan. Membeku seperti es. Karena
sosok Restu yg sangat perhatian. Dia menyelimuti Aku dengan jaketnya. Sementara
Restu hanya berkaoskan yg tipis. Hanya butuh 10 hari untuk menyatukan hati Aku
dan Restu. 17 Januari tanggal jadian kami. Satu kata yg Restu ucapkan malam itu
“Good Night, I Love You”.
Seling beberapa
hari, Aku jatuh sakit. Keadaan Aku memburuk. Sedangkan Restu berada diluar
rumah bersama Ibunya. Tidak sempat Aku memberitahu keadaanku kepada Panji.
Dirumah pun Aku hanya sendirian. Dan akhirnya Aku memberitahu Restu, bahwa
keadaan Aku sedang sakit. Sepulang dari pergi bersama Ibunya, Restu
menyempatkan datang kerumahku untuk melihat keadaanku. Dengan membawakan bubur,
Akupun menerimanya dengan senang hati.
“Makasi ya sayang.
Maaf udah ngerepotinJ” Kata Ara.
“Iya sayang
sama-sama. Enggak ngerepotin kokJ” Jawab Restu.
Malam minggu
datang. Selayaknya orang pacaran. Seorang cewe, pasti ingin merasakan malam
mingguan bersama cowo tercintanya. Dan selama Aku kenal Restu, Aku belum pernah
merasakan malam minggu bersamanya.
“Restu, malam ini
malam minggu!! Apa kamu gak mau kerumah Aku?” Tanya Ara.
“Kenapa Raaa?
Emang ada apa dirumah kamu?” Jawab Ara.
“Ya enggak. Kita
kan pacaran. Mestinya kita malem mingguan dong!! Kaya pasangan yg lain.” Ujar
Ara dengan sedih.
“Raaa, dengar ya,
aku lagi banyak kerjaan. Kalau kamu gak bisa ngertiin keadaan aku, lebih baik
kamu bilang dari sekarang. Daripada besok-besok kamu kaget sama
kegiatan-kegiatan aku. Dan satu lagi, orang pacaran gak harus identik dengan
malam mingguan. Intensitas ketemu kita bisa dihari lain, selagi kita berdua
bisa ketemu.”
“Iya aku coba
ngertiin kamuJ.” Ara tertunduk.
Sebentar lagi
Restu akan menghadapi ujian-ujian yang harus dia hadapi. Karena didalam kelas Restu
rata-rata cewek. Hampir anak-anak cewe dikelasnya dekat dengan Restu.
“Kenapa si kamu
deket banget sama cewe-cewe?? Ya Aku cemburu ngeliatnya.” Ara dengan nada
tinggi.
“Aku emang deket
sama banyak cewe cuma sebatas teman, gak enak kalo tiba-tiba karena punya pacar
aku jadi sombong sama mereka. Bukan berarti aku lebih mentingin mereka tapi aku
tau batas kedekatan aku sama mereka. Maaf ya. Tapi orang yang aku sayang cuma
kamu kok.” Jawab Restu dengan halus.
Tidak terasa 1
bulan Aku dan Restu bersama. Restu lah yg pertama mengucapkan “Happy
Anniversary” kepadaku. Kemesraan kita
berdua memang begitu indah. Dan Aku mengerti, kebahagiaan ini tidak akan
berjalan dengan lancar. Hubungan Aku dengan Restu baru seumur jagung.
Intensitas bertemu pun sangatlah jarang. Karena kesibukan kuliahnya. Sebuah
pertanyaan canggung yang sontak dikeluarkan Restu terhadapku.
“Kamu siap nerima
aku apa adanya dengan semua keburukan aku?” Tanya Restu.
“Kenapa engga!!”
Jawab Ara nada kesal.
“Gapapa. Kasihan
aja sama kamu, maaf ya aku emang begini adanya, dan maaf aku gak bisa jadi yg
terbaik dan yg kamu mau. Aku sayang kamu seperti kamu apa adanya. Ok!” Ujar
Restu.
Happy Anniversary. |
Hari demi hari,
minggu demi minggu, bulan berganti. Tak terasa Aku dan Restu semakin mesra. 2
bulan pun berlalu. “Happy Anniversary” masih Restu ucapkan terhadapku. Tidak
ada keraguan didalam hatiku. Dan sangat optimis, Restulah orang yg benar-benar
membuat Aku bahagia.
Namun sikap cuek
dan dinginnya yang membuat aku sedikit ragu. Dia selalu mementingkan urusan dia
daripada Aku pacarnya. Aku tau hobi dia. Dan aku tidak mungkin melarangnya.
Tidak perlu waktu yg lama untuk mengenal lebih dalam sifat Restu. Restu adalah
orang yang tidak bisa mengalah, motto hidup dia adalah kebebasan. Walaupun mata
kuliah Restu Hubungan Masyarakat, tapi Restu sangat menyukai bidang perfilman.
Hingga pada akhirnya dia bersama teman-teman kampusnya mengikuti sebuah
Festival Film Pendek. Akhir bulan yaitu malam puncak Anugerah Festival Film Pendek
dan pengumuman hasil juara Aku diajak Restu untuk menemaninya. Dan akhirnya Restu
bersama Crew mendapatkan hasil 5 besar poster film terbaik seJabodetabeka.
Walaupun tidak menjadi juara, ini adalah pelajaran penting, yg dapat Restu
ambil pelajarannya. Bahwa kreatifitas itu tidak pernah kering ide.
Satu hari yg akan
datang adalah hari ulangtahun ku yg ke-18 tahun. Dihari yg special itu Aku
ingin ada orang special setelah orangtua yg mendampingiku yaitu Restu. Selama
satu hari sebelum hari specialku datang, Restu masih seperti biasa, dengan
sifat dinginnya terhadapku. Dari pagi hingga malam pun dia terlihat biasa saja.
Malam pun tiba, dia menghilang tidak ada kabar. Aku pun tertidur pulas dikamar.
Terdengar ketukan pintu dari luar. Samar-samar seperti suara ibuku. Aku
terbangun dan menggosok kelopak mata dengan telapak tanganku. Akupun diajak
keluar rumah. Aku tidak tau ada siapa diluar, ketika Aku membuka pintu
rumah, Aku melihat Restu dan Salsa
memberikan kejutan untukku tepat jam 00.00 dihari ulang tahun ku. Dengan
membawakan kue ulangtahun dan sebungkus kado dari Restu, Aku merasa sangat
bahagia malam itu. Tak sabar Aku membuka bungkusan kado dari Restu
disampingnya. Boneka kucing dan Angry Bird yg sangat lucu. Dengan ucapan
“Selamat UlangTahun. Tetap menjadi kamu yg sederhana ya sayang”.
Bila semua
teman-temanku bertanya, Aku hanya bisa terdiam. Aku tidak pernah tau harus
bagaimana mengatakan pada mereka betapa Aku sangat tidak ingin kehilangan sosok
Restu. Tapi Aku tidak pernah merasa ingin membalas semuanya, karena Aku sadar
inilah hidupku dan inilah takdirku.
Beberapa hari kemudian,
Ujian semakin
mendekati Restu. Aku selalu memberikan motivasi agar Restu dapat mengerjakan
soal-soal.
“Semangat sayang
buat Ujiannya semoga lancar, optimis pasti bisa ngerjainnya, dan dapat hasil yg
memuaskan, don’t forget to pray, believe god with you.” Ucapan semangat Ara.
“Iya sayang
makasi ya. Happy Anniversarry.” Jawab Restu.
Restu tidak
pernah lupa dengan hari jadi kita berdua. Dia selalu pertama mengucapkannya.
1 bulan
kemudian,
Mengerti bahwa
cinta itu tak selalu indah. Keputusan untuk tidak mau kehilangan Restu, tapi
terlalu menyakitkan banget buat tetap cinta sama Restu. Selama ini Aku sudah
terlalu mengerti Restu. Kapan giliran Restu mengerti Aku? Aku gamau membiarkan
diri Aku sendiri tersiksa sedangkan Restu yg Aku puja, cuek dan gak peduli sama
Aku.
“Ka Ika, Restu
sudah mulai berubah sama Aku. Dia semakin cuek.” Menangislah Ara.
“Mungkin Restu
bukan cuek, memang sikapnya dingin, sebenernya Restu perhatian tapi mungkin gak
bisa romantic, jadi kelihatannya cuek.” Jawab Ika.
“Tapi Aku gabisa
lama-lama dalam posisi seperti ini kak” Ujar Ara.
“Raaa… Restu
cuek lebih Bagus kan? Berarti dia gabisa genit sama cewe lain. Maksud cuek dia
itu namanya dingin.” Nasehat Ika.
“Apakah
selamanya Aku musti sabar?” Tanya Ara.
“Restu itu
sebenernya perhatian tapi pengungkapannya sama Restu gabisa romantic Raaa…
inget Raaa!!! Cuek bukan berarti gak sayang, tapi dia peduli dengan cara dia
sendiri.” Nasehat Ika.
Aku pun tertegun
mendengar ucapan dari Ka Ika. Dan memaksa Aku untuk membicarakannya dengan
Restu.
“Entah kamu
sibuk atau kenapa. Tapi tolong Aku sama sekali gasuka caranya kaya gini!!” Ara
dengan nanya tinggi.
“Aku bukan orang
yg senang buat diatur. Kalau kamu gak mau ikutin mau aku, yaudah gapapa. Maaf
kalo aku salah kaya gini, aku Cuma takut gabisa nyenengin kamu, aku sekarang
bukan aku yg dulu yg selalu bisa kemana mana yg buang-buang uang, semoga kamu
ngerti.” Jawab Restu.
“Semua butuh
proses. Aku gamaksa kamu buat nyenengin Aku. Banyak cara lain yg bisa
dilakuin.” Ucap Ara dengan menangis.
“Aku Cuma takut
aja. Keadaan yg maksa aku kaya gini. Inget!!! Sistem hidup berpatok pada
materi. Bukan berarti aku terlalu mentingin materi. Aku Cuma kasihan dikamunya
Araaa…” Jawab Restu.
“Restuuuuu…
pacaran kan bukan karena kasihan” Ucap Ara.
“Ya namanya roda
kan berputar, siap gak siap ya harus siap. Aku kasihan sama kamunya takut
gabisa bahagia sama aku, gabisa senang-senang kaya teman-teman kamu sama
pacarnya.” Penjelasan Restu.
“Butuh proses
buat indah Restu. Aku udah terbiasa sama kamu.”
“Iya aku tau,
aku ngerti, ini mau kamu, kamu yg milih aku. Tapi aku gak seperti dulu lagi.
Aku Cuma mau ngasih tau kamu, maaf aku bener-bener minta maaf sama kamu. Dan
jujur aku bener-bener belum siap stak begini. Karena hidup ini ya bakalan terus
berjalan meski tanpa aku. Satu pesan aku, aku cuma minta kamu jangan nakal ya
Araaa…” Restu peluk Ara.
i'm brokennnnnn;'((((( |
Perjalanan cinta
Aku dan Restu terhenti sampai disini. Mungkin Aku dan Restu belum bisa untuk
saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. Ini sama
sekali tidak dapat dipaksakan, tidak
dapat berjalan apabila saling mementingkan diri sendiri. Jika pada akhirnya Aku
menyadari betapa dalamnya aku terjatuh dalam rasa cinta yg kini sulit Aku
hilangkan.
“Salsa, Aku udah
gak sama Restu lagi.” Kata Ara dengan menangis.
“Kenapa? Apa
alasannya Restu kaya gini? Jawab Salsa dengan nada kesal.
“Sebenarnya Aku
gak mau kaya gini, tapi mau gimana lagi. Tuhan lagi ngasih cobaan berat buat
Aku, ya harus Aku terima. Walau berat ngejalanin semuanya, tapi inilah hidup.
Rahasia Tuhan gak ada yg tahu. Hanya bisa sabarJ” Jawab Ara.
Sejak Aku
menerima kenyataan Restu tak lagi bersamaku. Aku mulai berfikir kadang cinta
awalnya indah dan menyenangkan tapi berakhir dengan buruk dan menyakitkan.
Namun yg lebih susah mempertahankan yg sudah ada, Karena walaupun tergenggam
bisa terlepas juga. Ingat pada pepatah “Belajar menerima apa adanya dan
berfikir positif jangan sampai menyesal pada akhirnya”.
saya sakit, saya kecewa.. bunuh diaaa!!!!! |
awalnya terasa indah saat ku mengenalmu
semua kesedihan begitu terlewatkan
karnamu aku merasakan indah cinta
yang mungkin dinamakan jatuh cinta
tak pernah ku bayangkan memilikimu
menyayangimu seutuhnya
jangan biarkan diriku jatuh terlalu dalam indah cintamu...
namun kini semua tlah berbeda
ku tak pernah merasakan indah cintamu lagi
entah sampai kapan ku harus bertahan dalam cinta yang
menyakitkan
oh tuhan tolonglah aku.........
terlalu sulit ku ucap kata pisah
hingga ku mengalah demi cintaku kepadamu
tak sanggup ku menahan luka yang begitu dalam
diambil dari kisah nyata, Annisa Rafida-18th
Komentar
Posting Komentar